Naungan selalu menyelimuti,
Rasa yang telah mati,
Sulit terbayar oleh kenyataan.
Waktu trus mengejar angan,
Merusak sistem kerja otak,
Cita menyergap angan dihati.
Ego menemani disetiap langkah,
Tak peduli terpaan hujan maupun
badai,
Wajah beku tertutup oleh topeng
keceriaan,
Tumpahkan sakit itu hanya pada
tangis,
Peluk nestapa tanpa asa,
Hanya diri sendiri yang tak mungkin
orang lain akan mengerti,
Ingi keluar dari kebohongan yang
terskenario,
Tekad terus menahan,
Gelora menyerbu dari berbagai
penjuru,
Laskar pelangi mendukung,
Bersama menunggu fajar...
Hingga mentari menampakkan sinar,
kehangatan, dan senyumnya....